Sabtu, 22 Agustus 2009

Sabtu, 11 Juli 2009

Taksonomi dan penamaan
Kladogram menggambarkan hubungan Paus Balin, Paus Sei ditampilkan dengan warna merah. Klik gambar untuk memperbesar

Spesies ini pertama disebutkan oleh René-Primevère Lesson pada tahun 1828, namun sebutan lanjutan diberikan oleh Karl Asmund Rudolphi dan spesies ini kadang-kadang direferensikan sebagai Rorqual Rudolphi, Paus Pollack, Paus Coalfish, Paus Sarden, atau Fin Jepang.[10]

Kata Sei berasa dari kata Norwegia seje untuk ikan pollock, juga direfensikan sebagai coalfish, yang berkerabat dekat dengan ikan kod. Sei Whales muncul di pantai Norwegia pada saat yang sama dengan pollock, keduanya muncul untuk makan sekumpulan plankton.[6] Nama spesifik berasal dari kata Latin borealis, yang berarti utara. Di Pasifik, paus ini telah dikenal sebagai Fin Jepang; "finner" merupakan istilah umum untuk mengartikan rorquals. Di Jepang binatang ini disebut iwashi kujira, atau Paus Sarden, nama untuk seekor ikan karena paus itu telah diobservasi untuk makan di Pasifik.[11]

Paus Sei merupakan rorqual (famili Balaenopteridae), sebuah famili Paus Balin yang mencakup Paus Bungkuk, Paus Biru, Paus Bryde, Paus sirip dan Paus Minke. Rorqual mendapatkan namanya dari bahasa Norwegia röyrkval, yang berarti "paus kerut",[12] karena anggota famili ini memiliki rangkaian lipatan longitudinal atau lekukan yang bertempat di bawah mulut dan berlanjut sepanjang bagian dalam tubuh. Famili Balaenopteridae diyakini telah menyimpang famili lain dari subordo Mysticeti, juga disebut Paus tulang paus atau Paus besar, selama pertengahan Miosen.[13] Namun begitu, sebagian kecil diketahui karena anggota dari famili yang bervariasi dalam Mysticeti, mancakup Balaenopteridae, yang menyimpang dari lainnya.

Dua subspesies telah teridentifikasi— Paus Sei Utara (Balaenoptera borealis borealis) dan Paus Sei Selatan (Balaenoptera borealis schleglii).[14] Dua subspesies tersebut secara geografi terisolir dari lainnya dan jangkauan mereka tidak utuh.

[sunting] Deskripsi dan kelakuan

Paus Sei merupakan anggota terbesar ketika dalam famili Balaenopteridae, setelah Paus Biru (lebih dari 180 ton) dan Paus Sirip (lebih dai 70 ton).[2] Hewan dewasa umumnya berukuran antara 12 dan 15 meter [5] dan massa 20–30 ton. Paus Sei selatan lebih besar dari Paus Sei Utara, dan betinanya lebih besar daripada jantan.[4] Paus Sei terbesar yang diketahui berukuran 20 meter,[5] dan massa antara 40 dan 45 ton. Spesimen terbesar berada di Islandia yang sedikit lebih panjang dari 16 meter.[15] Ketika lahir, si anak umumnya berukuran panjang 4–5 meter.[5]

Tubuh paus ini secara khas berwarna abu-abu baja gelap dengan abu-abu terang beraturan hingga tanda putih pada permukaan yang mengenai sirip perut, atau menuju bagian depan tubuh yang terendah. Paus ini memiliki rangkaian 32–60 pleat atau lekukan sepanjang bawah tubuh yang menyebabkan daerah kerongkongan dapat melebar selama makan. Moncongnya tajam dan sirip dada lebih pendek dibandingkan paus lain, dengan panjang hanya 9%–10% dari total panjang tubuh, dan tajam di ujungnya.[6] Binatang ini memiliki punggung tunggal yang panjang dari ujung moncongnyapada lubang sembur berpasangan yang merupakan karakteristik perbedaan Paus Balin. Kulit paus sering ditandai dengan lubang kecil atau lukan, yang setelah sembuh menjadi bekas luka putih. Ini dipercaya disebabkan oleh copepoda (Penella spp.) ectoparisitik,[16] lamprey (famili Petromyzontidae),[17] atau diyakini Hiu pemotong (Isistius brasiliensis).[18] Binatang ini memiliki sebuah jangkung, sirip dorsal berbentuk arit yang tingginya 25–61 sentimeter, dan berpasangan sekitar dua-tiga yang bergerak mundur dari ujung moncong. Ukuran sirip dorsal, pola pigmentasi, dan bekas luka yang telah digunakan untuk suatu batas ekstensi dalam pengamatan identifikasi foto Paus Sei.[19] Ekornya tebal dan gepeng, atau cuping, relatif kecil dalam relasi hingga ukuran tubuh paus.[6]
Foto yang memperlihatkan lempeng balin. Lempeng tersebut digunakan untuk menyaring makanan dari air

Rorqual ini merupakan penyaring makanan, yang digunakan lempeng balin untuk memperoleh makanan dari air dengan cara membuka mulutnya, yang menelan sejumlah besar air yang mengangkut makanan, kemudian menyaring air keluar dari balin, dengan meninggalkan sejumlah makanan di dalam mulut. Binatang dewasa memiliki 300–380 lempeng balin hitam pucat pada setiap sisi mulut, masing-masing panjangnya sekitar 48 sentimeter. Setiap lempeng terbuat dari kreatin seperti kuku jari yang tembus keluar menjadi rambut keputih-putihan pada bagian mulut dekat lidah.[5] Rambut balin Paus Sei sangat yang keras (sekitar 0.1 mm, 0.004 inci) digunakan sebagai pembeda coraknya yang paling terpercaya dari semua Paus Balin.[20]

Paus Sei terlihat serupa dari Paus Balin lainnya. Cara yang mudah untuk membedakannya dan Paus Bryde, terpisah dari perbedaan dalam setiap balin paus, adalah dengan adanya punggung cabang samping pada permukaan dorsal di kepala Paus Bryde. Paus Sei besar dapat keliru dengan Paus Sirip kecuali jika susunan warna kepala asimetris Paus Sirip jelas terlihat; sisi kanan rahang yang lebih rendah dari Paus Sirip adalah putih, dan sisi kiri abu-abu. Ketika terlihat sisinya, samping atas kepala Paus Sei memiliki lekukan kecil antara moncongnya yang runcing dan mata, sedangkan profil Paus Sirip secara relatif tipis.[4]

Paus Sei biasanya berkelanan sendiri[21] atau dalam kelompok kecil lebih dari enam individu.[19] Kelompok besar terlihat terutama saat rombongan diberi makan ampas. Sangat sedikit yang diketahui tentang struktur sosial mereka. Jantan dan betina dapat membentuk sebuah ikatan, namun tidak ada riset yang cukup mengetahui untuk disetujui.[2][22]

Paus Sei adalah yang tercepat diantara seluruh cetacea. Binatang ini dapat menempuh kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam dalam jarak dekat.[5] Namun begitu, binatang ini bukan penyelam handal, yang menyelam hanya hingga kedalaman dangkal selama antara lima hingga lima belas menit. Antara penyelaman ini, paus ini berenang dekat permukaan selama beberapa menit, meninggalkan pemandangan yang jelas, perairan tenang, dangan semburan yang terjadi berulang-ulang sekitar 40–60 detik. Tidak seperti Paus Sirip, Paus Sei cenderung tidak muncul tinggi keluar air ketika menyelam. Lubang sembur dan sirip dorsal sering mengarah ke atas permukaan air secara serempak. Paus ini hampir tidak pernah memunculkan flukes ke atas permukaan, dan binatang ini jarang melampaui batas, atau melompat tinggi keluar air.[4]

[sunting] Makanan
Gambar segerombolan krill, binatang invertebrata laut seperti udang, yang merupakan salah satu makanan pokok Paus Sei.

Paus Sei makan dekat permukaan samudra, yang berenang pada sisinya melalui segerombolan mangsa untuk memperoleh rata-rata sekitar 900 kilogram makanan setiap harinya.[5] Untuk ukuran binatang, hal ini terkemuka karena untuk kebanyakan bagian, makanan yang disukainya rendah secara relatif pada rantai makanan, seperti zooplankton dan ikan kecil. Preferensi paus pada zooplankton telah ditentukan dari analisa perut dan pengamatan langsung kebiasaan makan .[23][24] Hal ini juga ditentukan dari analisa feses yang terkumpul dekat Paus Sei, yang tampak sebagai busa cokelat tipis di air. Feses tersebut dikumpulkan dalam jaring dan materi DNA pada sisanya terpisah keluar dan diidentifikasi secara individu, untuk dipasangkan dengan spesies yang dikatahui.[25] Persaingan paus untuk makan dengan berbagai spesies lain, seperti ikan clupeida (haring dan kerabatnya), hiu penjemur, dan Paus Sikat.

Di Atlantik, makanan pokok Paus Sei adalah copepoda calanoid, Calanus finmarchicus, dengan pilihan kedua euphausiida (krill), tertentu Meganyctiphanes norvegica dan Thysanoessa inermis.[26][27] Di Pasifik Utara, Paus Sei makan zooplankton serupa, seperti spesies copepoda Calanus cristatus, Calanus plumchrus, dan Calanus pacificus, dan spesies euphausida Euphausia pacifica, Thysanoessa inermis, Thysanoessa longipes, dan Thysanoessa spinifera. Sebagai tambahan, binatang ini juga diketahui makan organisme yang lebih besar, seperti cumi-cumi terbang Jepang, Todarodes pacificus pacificus,[28] dan ikan kecil, seperti anggota genera Engraulis (anchovy), Cololabis (saury), Sardinopa (pilchard), dan Trachurus (makarel jack).[26][29] Beberapa ikan tersebut dalam pola makannya secara komersial penting. California tengah, paus tersebut telah diobservasi makanannya pada anchovy antara bulan Juni dan Agustus, dan pada krill (Euphausia pacifica) selama September dan Oktober.[17] Di belahan selatan, spesies mangsa seperti copepoda Calanus tonsus, Calanus simillimus, dan Drepanopus pectinatus sama baiknya dengan euphausida Euphausia superba dan Euphausia vallentini.[26]

[sunting] Daur hidup

Kopulasi terjadi di perairan hangat, lautan subtropis selama musim dingin, dan periode gestasi diperkirakan 10 3/4 bulan,[30] 11 1/4 bulan,[31] atau satu tahun,[32] tergantung model apa pertumbuhan fetus yang digunakan. Perbedaan dalam periode gestasi adalah hasil yang tidak mampu diobservasi kehamilan keseluruhan paus; kebanyakan data reproduksi Paus Balin diperoleh dari hewan yang dibunuh oleh penangkap paus komersial, yang hanya menunjukkan penampilan tunggal pertumbuhan foetus. Peneliti kemudian berusaha meramalkan kemungkinan konsepsi tanggal berdasarkan atas pengukuran dan karakteristik fisik foetus dan bagaimana mereka membandingkan dengan kelahiran baru paus.

Kelahiran baru disapih dari induknya saat 6–9 usia bulan ketika panjangnya 11–12 meter,[30] jadi penyapihan mengambil lokasi pada landasan makan di musim panas dan semi. Betina bereproduksi setiap 2–3 tahun,[30] dengan sebanyak 6 foetus dilaporkan, namun kelahiran tunggal jauh dari umumnya.[5] Rata-rata usia kematangan seksual kedua alat kelamin adalah 8–10 tahun,[30] saat berukuran panjang sekitar 12 meter untuk jantan dan 13 meter untuk betina.[6] Paus tersebut dapat menempuh usia hingga lebih dari 65 tahun.[33]

[sunting] Vokalisasi

Seperti paus lainnya, Paus Sei terkenal untuk suaranya yang panjang, besar dan berfrekuensi kecil. Sedikit yang diketahui tentang panggilan spesifik yang dilakukan oleh paus ini, tetapi pada tahun 2003, pengamat mencatat panggilan Paus Sei sebagai tambahan untuk suara gelombang elektromagnetik yang dapat dideskripsikan sebagai "eraman" pada pantai semenanjung Antarktika.[34] Banyak panggilan memiliki bagian dengan perubahan frekuensi antara bagian. Kombinasi ini dilihat sebagai kunci yang dapat digunakan untuk membedakan suara Paus Sei dengan paus lainnya. Kebanyakan panggilan berakhir sekitar setelah detik, dan muncul pada frekuensi 240–625 hertz , baik pada jarak normal suara yang kebanyakan dapat didengar manusia. Jumlah sumber maksimun vokal dilaporkal 156 desibel relatif dengan 1 mikropascal (μPa) untuk jarak referensi satu meter.[34]

[sunting] Habitat dan migrasi
Gambar Paus Sei pada perangko kepulauan Faroe yang dikeluarkan pada tanggal 17 September 2001

Paus Sei dapat ditemukan di seluruh dunia walaupun mereka jarang ditemukam di daerah perairan kutub atau tropis.[4] Kesulitan membedakan Paus Sei di laut dari kerabat mereka yang dekat, Paus Bryde dan terkadang Paus Sirip telah menyebabkan kesalahan tentang batasan distribusi dan frekuensi kemunculan mereka, terutama di perairan hangat tempat Paus Bryde paling banyak berada.

Di Atlantik utara, jangkauan Paus Sei terbentang dari Eropa selatan atau Afrika barat daya sampai Norwegia di Atlantik timur, dan dari Amerika Serikat selatan ke Tanah Hijau di barat.[3] Rekor paling selatan yang pernah ada adalah di pantai utara teluk Meksiko dan di Antilles Besar.[20] Di sepanjang jangkauannya, paus ini berusaha untuk menghindari perairan yang membuat setengah tubuhnya ada di permukaan, seperti di teluk Meksiko, teluk Santo Laurensius, teluk Hudson, laut Utara, dan laut Tengah.[4] Paus ini muncul di perairan dalam, kebanyakan muncul di lekuk benua,[35] di cekungan yang terletak antara tepian,[36] atau daerah lembah bawah laut.[37]

Di samudera Pasifik utara, Paus Sei ditemukan dari garis lintang 20°LU–23°LU pada musim dingin, dan dari garis lintang 35°LU–50°LU pada musim panas.[38] Diperkirakan 75% dari jumlah populasi Paus Sei di Pasifik utara ditemukan pada batas penanggalan internasional timur,[7] tetapi terdapat kekurangan informasi tentang distribusi paus ini di Pasifik utara. Dua paus yang dicatat di California nantinya ditemukan di Washington dan British Columbia, menjelaskan hubungan yang mungkin antara daerah tersebut,[39] tetapi kekurangan data lainnya membuat dua hal tersebut tidak meyakinkan. Di Belahan Selatan, distribusi musim panas berdasarkan data penangkapan sejarah adalah antara garis lintang 40°S–50°S, sementara distribusi saat musim dingin tidak diketahui.[26]

Umumnya, Paus Sei bermigrasi setiap tahun ke perairan dingin pada musim panas dan ke perairan subtropis pada musim dingin, tempat makanan lebih banyak tersedia.[4] Di Atlantik barat daya, penglihatan dan rekor penangkapan menghasilkan bahwa paus bergerak ke utara mengikuti pinggir paparan untuk mencapai daerah tepi sungai Georges, selat timur laut dan tepi sungai Browns pada pertengahan sampai akhir Juni. Mereka hadir di pantai selatan Newfoundland pada bulan Agustus dan September, dan migrasi ke selatan dimulai bergerak ke barat dan selatan sepanjang paparan Nova Scotia dari pertengahan September sampai pertengahan November. Paus di laut Labrador pada minggu pertama Juni bergerak lebih jauh ke utara ke perairan barat daya Greenland pada musim panas.[40] Di Atlantik timur laut, Paus Sei pada musim dingin bergerak sampai Afrika Barat dan mengikuti paparan benua ke utara pada musim semi. Betina besar memimpin migrasi ke utara dan mencapai selat Denmark lebih awal dan lebih dapat dipercaya daripada seks dan kelas lainnya, tiba pada pertengahan Juli dan tetap berada melalui pertengahan September. Pada beberapa tahun, jantan dan betina yang lebih muda tetap berada di garis lintang yang lebih rendah selama bulan musim panas.[15]

Meskipun diketahui beberapa arah umum pada latar belakang migrasi Paus Sei, rute migrasi terperinci tidak diketahui[15] dan ilmuwan tidak dapat memprediksi dengan tepat tempat grup akan muncul dari satu tahun ke selanjutnya. Lokasi khusus dapat setahun melihat pemasukan banyak paus dan tidak untuk beberapa tahun kemudian.[41] F.O. Kapel menyadari hubungan antara kemunculan berkala Paus Sei di barat Tanah Hijau dan serbuan berkala perairan hangat dari arus Irminger ke daerah tersebut.[42] Beberapa bukti dari data menunjukan bahwa individu Paus Sei kembali ke pantai Islandia pada basis tahunan.[43]

[sunting] Penangkapan ikan paus
Harpun untuk menangkap paus.

Perkembangan harpun yang dapat meledak dan kapal penangkap bertenaga uap pada akhir abad ke-19 menyebabkan eksploitasi paus besar yang sebelumnya tidak dapat ditangkap oleh penangkap komersial. Karena kecepatan mereka yang cepat dan sulit ditangkap,[44] dan nantinya karena produksi kecil minyak dan daging dibandingkan dengan paus besar lainnya, Paus Sei tidak diburu. Ketika populasi Paus Sikat, Paus Biru, Paus Sirip dan Paus Bungkuk yang secara komersial lebih menarik menjadi habis, Paus Sei diburu yang dilaksanakan pada tahun 1950-an sampai 1970-an.[2]

[sunting] Atlantik utara

14.295 Paus Sei ditangkap di samudera Atlantik Utara antara tahun 1885 dan tahun 1984.[7] Mereka diburu pada jumlah besar di pantai Norwegia dan Skotlandia yang dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,[41] dan pada tahun 1885, lebih dari 700 Paus Sei dibunuh di Finnmark, Norwegia.[45] Daging Paus Sei adalah makanan populer di Norwegia, dan harga dari daging Paus Sei yang membuat dilakukannya perburuan spesies yang sulit ditangkap ini sebagai hal yang secara ekonomis dikerjakan dengan mudah pada awal abad ke-20.[46]

Di Islandia, 2.574 paus ditangkap dari pos penangkapan paus Hvalfjörður antara tahun 1948 dan tahun 1985. Sejak akhir tahun 1960-an atau awal 1970-an, Paus Sei menjadi target kedua setelah Paus Sirip oleh penangkap paus di Islandia, dengan permintaan daging berkualitas tinggi mengambil pertimbangan untuk minyak paus, yang pernah menjadi target penangkap paus.[44]

Jumlah kecil Paus Sei ditangkap di semenanjung Iberia yang dimulai pada tahun 1920-an oleh penangkap paus dari Spanyol,[47] dari paparan Nova Scotia pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an oleh penangkap paus dari Kanada,[40] dan dari pantai Tanah Hijau barat dari tahun 1920-an sampai tahun 1950-an oleh penangkap paus dari Denmark dan Norwegia.[42]

[sunting] Pasifik utara

Di Pasifik Utara, jumlah Paus Sei yang dibunuh oleh penangkap paus untuk komersial sebesar 72.215 antara tahun 1910 dan tahun 1975;[7] mayoritas ditangkap setelah tahun 1947.[48] Pangkalan pantai di Jepang dan Korea memprosesikan 300–600 Paus Sei tiap tahun antara tahun 1911 dan tahun 1955. Pada tahun 1959, penangkapan paus oleh Jepang memuncak ketika 1.340 paus ditangkap. Penangkapan besar oleh penangkap paus di Pasifik Utara dimulai pada tahun 1960-an, dengan jumlah tangkapan rata-rata 3.643 per tahun dari tahun 1963 sampai tahun 1974 (jumlah 43.719; jangkauan per tahun 1.280–6.053).[49] Pada tahun 1971, setelah dekada jumlah penangkapan Paus Sei yang tinggi, spesies ini menjadi jarang di perairan Jepang, dan penangkapan paus komersial untuk paus berakhir di Pasifik Utara barat tahun 1975.[50][26]

Di pantai Amerika Utara, Paus Sei diburu di perairan British Columbia dari akhir tahun 1950-an sampai pertengahan tahun 1960-an, ketika jumlah paus yang ditangkap menurun sekitar 14 per tahun.[2] Lebih dari 2.000 paus terbunuh di perairan British Columbia antara tahun 1962 dan tahun 1967.[51] Antara tahun 1957 dan tahun 1971, pangkalan pantai California memprosesikan 386 paus.[17] Penangkapan paus komersial untuk Paus Sei berakhir di Pasifik Utara timur tahun 1971.

[sunting] Belahan Selatan

Sebanyak 152.233 Paus Sei ditangkap di belahan selatan antara tahun 1910 dan tahun 1979.[7] Penangkapan ikan paus di samudra bagian selatan mengincar Paus Bungkuk. Pada tahun 1913, spesies yang diincar ini menjadi jarang dan penangkapan Paus Sirip dan Paus Biru mulai meningkat. Karena kedua spesies tersebut juga menjadi jarang, Paus Sei ditangkap dengan cepat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an.[26] Penangkapan memuncak pada tahun 1964 dengan lebih dari 20.000 Paus Sei, tetapi pada tahun 1976, jumlah ini menurun dibawah 2.000 dan penangkapan komersial spesies ini berakhir pada tahun 1977.[2]

[sunting] Perlindungan internasional
Negara anggota Komisi Perpausan Internasional (yang berwarna biru).

Paus Sei tidak mendapat perlindungan yang berarti pada tingkat internasional sampai tahun 1970, ketika batasan penangkapan di Pasifik Utara mulai diatur pada basis spesies oleh Komisi Perpausan Internasional (IWC). Penangkap paus terbatas oleh kemampuannya untuk menetapkan lokasi paus.[52] Paus Sei diberikan perlindungan penuh dari penangkapan paus di Pasifik Utara tahun 1976, dan batasan Paus Sei diperkenalkan di Atlantik Utara tahun 1977. Populasi di belahan selatan dilindungi dari penangkapan pada tahun 1979. Karena menghadapi bukti bahwa beberapa spesies paus di dunia ditangani agar tidak punah, IWC memilih untuk mengimplementasikan pelarangan terhadap penangkapan paus yang dimulai pada tahun 1986 dan menghentikan semua penangkapan legal Paus Sei.[4]

Pada akhir tahun 1970-an, beberapa penangkap paus "ilegal" terjadi di Atlantik Utara timur.[53] Tidak terdapat bukti langsung penangkapan paus ilegal di Pasifik Utara, meskipun terdapat pengakuan kesalahan pelaporan data penangkapan paus oleh Uni Soviet[54] berarti bahwa data penangkapan tidak seluruhnya dapat dipercaya.

Spesies ini masuk kedalam daftar merah IUCN tahun 2000, dikategorikan sebagai "terancam".[1] Populasi di Belahan Utara dimasukan oleh CITES kedalam Appendix II, menandai bahwa mereka tidak perlu ditangani agar tidak punah, tetapi mungkin dapat terjadi jika tidak dimasukan. Populasi di Belahan Selatan dimasukan oleh CITES kedalam Appendix I, menandai bahwa mereka ditangani dari kepunahan.[5]

[sunting] Penangkapan ikan paus pasca perlindungan

Sejak larangan penangkapan paus dilaksanakan, beberapa Paus Sei ditangkap oleh penangkap paus dari Islandia dan Jepang dibawah program penelitian IWC. Islandia melakukan empat tahun penelitian antara tahun 1986 dan tahun 1989, menangkap 40 paus Sei per tahun.[55]

Ilmuwan Jepang membunuh kira-kira 50 Paus Sei tiap tahun untuk tujuan ini. Penelitian dilaksanakan oleh Institut Penelitian Cetacean di Tokyo, institusi yang didanai secara pribadi dan tidak mendapat keuntungan. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memeriksa apa yang dimakan Paus Sei dan untuk menentukan tingkat kompetisi antara paus dan penangkapan ikan. Dr. Seiji Ohsumi, Direktur Jendrak Insitut Penelitian Cetacean mengatakan bahwa "Diperkirakan bahwa paus itu mengkonsumsi 3 sampai 5 kali jumlah persediaan laut seperti yang ditangkap untuk konsumsi manusia, sehingga penelitian kami menyediakan informasi berharga yang dibutuhkan untuk menambah manajemen semua sumber laut kami."[56] Ia nantinya menambah bahwa " ... Paus Sei adalah spesies paus yang paling berlimpah-limpah kedua di Pasifik Utara barat, dengan perkiraan populasi lebih dari 28.000 paus. [It is] clearly not endangered."[57]

Grup konservasi seperti World Wildlife Fund mempertanyakan kepentingan penelitian ini, menyatakan bahwa diketahui bahwa Paus Sei terutama makan cumi-cumi dan plankton tidak diburu oleh manusia, dan jarang makan ikan. Mereka mengatakan bahwa program ini "bukan lain adalah rencana yang direncanakan untuk membiarkan perburuan paus tetap berjalan, dan kebutuhan untuk menggunakan paus sebagai korban dari kelebihan penangkapan ikan oleh manusia."[8] Kualitas penelitian ilmu pengetahuan didapat dibawah program penelitian penangkapan paus dikritik sangat buruk; pada pertemuan komite ilmu pengetahuan Institut Penelitian Cetacean tahun 2001, 32 ilmuwan memasukan dokumen melambangkan kepercayaan mereka bahwa program Jepang itu kekurangan dan tidak mencapai standar minimum penilaian akademik yang digunakan secara luas pada ilmu pengetahuan dunia.[58]

[sunting] Perkiraan populasi

Populasi global Paus Sei diperkirakan hanya 54.000, sekitar seperlima populasi sebelum era perburuan ikan paus.[6] Penelitian tahun 1991 di samudera Atlantik utara menunjukan bahwa jumlah populasi Paus Sei di daerah itu hanya 4.000.[59] Penelitian ini menggunakan metode pengukuran umum yang disebut "tangkapan per satuan usaha", yang mencoba untuk menarik kesimpulan tentang kelimpahan berdasarkan jumlah waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk melokasi spesies pada pertanyaan. Metode ini dikritik pada komunitas ilmu pengetahuan dan tidak dianggap indeks kelimpahan ilmu pengetahuan sebenarnya.[60] Paus Sei dikatakan jarang ditemukan pada tahun 1960-an dan awal 1970-an di Norwegia utara, tempat jumlah yang banyak ditangkap pada akhir abad ke-19 melalui Perang Dunia II.[61] Satu penjelasan mungkin untuk hilangnya paus ini adalah karena paus tersebut terlalu banyak diambil,[61] sementara penjelasan alternatif adalah pengurangan dratis copepoda di Atlantik tenggara selama akhir 1960-an karena perubahan distribusi Paus Sei.[62] Survey di selat Denmark menemukan 1.290 paus tahun 1987, dan 1.590 paus pada tahun 1989.[62] Tingkat populasi di Nova Scotia diperkirakan antara 1.393 dan 2.248, dengan perkiraan terkecil sebesar 870.[40]

Penelitian pada tahun 1977 menghasilkan perkiraan populasi sebesar 9.110 di samudera Pasifik berdasarkan data tangkapan per satuan usaha.[49] Besar populasi ini dibantah karena penangkapan paus yang dilakukan Jepang, dan terdapat klaim pada tahun 2002 bahwa populasi Paus Sei di samudera Pasifik utara sebanyak 28.000 paus,[57] besar yang tidak diterima oleh komunitas ilmu pengetahuan.[8] Di perairan California, hanya terdapat satu penglihatan yang dikonfirmasi dan lima kemungkinan penglihatan dari tahun 1991 sampai tahun 1993 melalui survey kapal dan udara,[63][64][64][65] dan tidak terdapat penglihatan yang dikonfirmasi di Oregon dan Washington. Karena aktivitas perburuan ikan paus komersial, diperkirakan terdapat 42.000 Paus Sei di samudera Pasifik utara.[49] Pada akhir periode eksploitasi (1974), jumlah Paus Sei di samudera Pasifik utara berkurang antara 7.260 dan 12.620 paus.[49]

Di Belahan Selatan, perkiraan populasi Paus Sei sebesar 9.800 sampai 12.000 ekor ikan paus. Perkiraan ini berdasarkan sejarah penangkapan dan tangkapan per satuan usaha di samudera belahan selatan.[59] IWC melaporkan perkiraan 9.718 paus berdasarkan data survey antara tahun 1978 dan 1988.[66] Karena penangkapan ikan paus komersial, diperkirakan terdapat 65.000 ekor Paus Sei yang hidup di belahan selatan.[59]
Paus Sei (dilafalkan: [seɪ] atau [saɪ]), Balaenoptera borealis, adalah Paus Balin, rorqual terbesar ketiga setelah Paus Biru dan Paus Sirip.[2] Binatang ini dapat ditemukan di belahan dunia di seluruh samudra dan tengah laut, dan menyukai perairan lepas pantai.[3] Binatang ini cenderung menghindari kutub dan perairan tropis dan perairan yang setengah tertutup. Paus Sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub di musim panas menuju perairan hangat dan subtropis di musim dingin, meskipun di kebanyakan wilayah rute migrasi yang tepat tidak diketahui.[4]

Jangkauan panjang paus lebih dari 20 meter (66 kaki) dan massa lebih dari 45 ton.[4] Binatang ini mengkonsumsi rata-rata 900 kilogram (2.000 pon) makanan setiap hari, terutama copepoda dan krill, dan zooplankton lainnya.[5] Binatang ini tercepat dari seluruh cetacea, dan dapat menjangkau kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam (31 mil per jam, lebih dari 27 knot) jarak pendek.[5] Nama paus ini berasal dari bahasa Norwegia untuk pollock, ikan yang ada di pantai Norwegia pada waktu yang sama dengan Paus Sei.[6]

Karena perburuan komersial berskala besar terhadap spesies ini, antara abad ke-19 dan abad ke-20, lebih dari 238.000 ekor spesies diambil,[7] Paus Sei kini adalah spesies yang dilindungi pada dunia internasional,[1] walaupun perburuan masih terjadi di bawah program penelitian kontroversial oleh Islandia dan Jepang.[8][9] Pada tahun 2006, terdapat sekitar 54.000 Paus Sei, sekitar seperlima populasinya sebelum diburu.[6]

Dawkins Menolak Debat Melawan Para Pendukung Penciptaan, Karena Dia Tidak Memiliki Bantahan!



Richard Dawkins telah menanggapi permintaan kami untuk debat langsung: “SAYA TELAH BERSUMPAH UNTUK TIDAK BERDEBAT,” katanya. Apa arti ini sesunguhnya adalah, “Saya telah dikalahkan dalam masalah Darwinisme. Saya tidak memiliki niat berdebat dengan siapa pun dan dipermalukan."

Tapi sama sekali tidak jelas dengan apa ia bersumpah. Ia jelas tidak bersumpah dengan nama Allah, sebab ia berkata ia tidak mempercayai-Nya. Tidak diragukan ia akan kalah dalam debat apa pun. Juga jelas bahwa ia akan terus menyesatkan orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang Darwinisme. Namun cepat atau lambat, orang-orang ini akan menyadari bahwa Darwinisme adalah kebohongan ketika mereka mengunjungi situs Harun Yahya dan akhirnya menyaksikan kebenaran. Dan mereka akan terus melakukan hal demikian di masa mendatang, dengan izin Allah.

Selama 150 tahun terakhir para pendukung Darwin telah benar-benar ketakutan akan satu hal: terungkapnya kebohongan-kebohongan mereka! Mereka berupaya dengan mengerahkan segenap cara yang mereka punya untuk mencegah tersingkapnya hakikat penipuan teori evolusi, yang mati-matian mereka pertahankan agar tetap hidup sebagai ideologi tak tergoyahkan, sebuah agama, sejak masa Darwin. Demi mempertahankan kebohongan ini mereka menempuh jalan pemalsuan, memajang fosil-fosil palsu di museum-museum, bergegas menyembunyikan seluruh fosil-fosil yang tergali (karena fosil-fosil ini menentang teori evolusi), dan melakukan penghasutan untuk menjawab seluruh bahasan-bahasan yang banyak itu, yang tidak dapat dijelaskan teori evolusi. Untuk mempertahankan kebohongan ini, mereka telah memberi semacam kekebalan terhadap teori evolusi. Sedemikian hingga evolusi telah menjadi sesuatu yang tidak boleh dipertanyakan dan ditolak di sekolah, universitas, tempat kerja, lembaga-lembaga mana pun, dan bahkan di tingkat lembaga tertinggi negara. Meskipun hanya sebuah teori, evolusi telah dijadikan hukum yang harus diketahui dan dianut semua generasi muda dan yang harus dilindungi melalui undang-undang resmi dan dimasukkan ke dalam kurikulum resmi.

Tetapi apa yang paling ditakuti para Darwinis kini telah menjadi kenyataan, dan kebohongan mereka telah tersingkap. Pemalsuan-pemalsuan Darwinis tiba-tiba terungkap melalui kegiatan-kegiatan Harun Yahya, dan khususnya melalui karyanya Atlas Penciptaan. Orang-orang telah menyadari bahwa kaum Darwinis telah berupaya menyembunyikan lebih dari 100 juta fosil, dan semua fosil ini adalah contoh-contoh makhluk hidup berbentuk lengkap sempurna dan tanpa cacat, berusia ratusan juta tahun, yang kebanyakan masih ada sekarang. Dihilangkannya mantra Darwinis memiliki dampak menggemparkan di seluruh penjuru dunia.

Dalam keaadaan inilah Richard Dawkins, salah seorang pendukung tergigih teori evolusi dan dijuluki “Anjingnya Darwin,” diundang ikut serta dalam debat terbuka. Ia ditanya apakah ia mampu atau tidak membantah bukti yang meruntuhkan Darwinisme dan bagaimana ia akan mempertahankan teori itu di hadapan bukti-bukti Penciptaan.

Namun Dawkins menolak ikut serta dalam debat apa pun! Kami menerima sebuah tanggapan dari Dawkins yang menjawab permintaan kami untuk berdebat langsung: “SAYA TELAH BERSUMPAH UNTUK TIDAK BERDEBAT.” Apa arti ini sesungguhnya adalah, “Saya telah terkalahkan dalam bahasan Darwinisme. Saya tidak punya niat mendebat siapa pun dan terendahkan.”

Sudah pasti Richard Dawkins tidak dapat turut serta dalam debat apa pun semacam itu, sebab ia akan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan terhadapnya:

* Ia tidak akan mampu menjelaskan lebih dari 100 juta fosil yang telah tergali dari bumi, yang menunjukkan keberadaan bentuk-bentuk kehidupan yang sempurna dan tanpa cela. Ia takkan dapat menjelaskan bagaimana MAKHLUK-MAKHLUK HIDUP ITU TETAP TIDAK BERUBAH SELAMA RATUSAN JUTA TAHUN dan mengapa MAKHLUK-MAKHLUK HIDUP ITU TIDAK MEMILIKI NENEK MOYANG APA PUN DENGAN CIRI-CIRI BENTUK PERALIHAN.
* Ia tidak akan mampu menjelaskan, sebagaimana ia tak mampu di masa lalu, mengapa TIDAK ADA SATU PUN BENTUK PERALIHAN di antara semua jutaan fosil yang telah tergali dari bumi.
* Dengan bersandar pada teori evolusi, ia tidak akan mampu, menjelaskan tengkorak-tengkorak fosil, berusia jutaan tahun, yang sama persis dengan harimau, kuda, gajah, kura-kura, serigala, burung, kelinci, rubah, zebra, rusa dan makhluk-makhluk hidup masa kini. Ia akan tidak mampu menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk kehidupan muncul JUTAAN TAHUN LALU DENGAN PENAMPAKAN YANG SAMA DENGAN YANG MEREKA MILIKI SEKARANG dan BAGAIMANA MEREKA TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN SELAMA JUTAAN TAHUN.
* Ia akan harus mengakui bahwa silsilah evolusi kuda, Manusia Piltdown, Manusia Nebraska, gambar-gambar Haeckel, fosil-fosil dinosaurus dengan bulu yang direkatkan padanya, serta ngengat berbintik yang dipaku pada pokok pohon SEMUANYA ADALAH PEMALSUAN.
* Ia akan harus mengakui bahwa fosil-fosil, yang berjumlah tak lebih dari segelintir, yang diperlihatkan para Darwinis sebagai bentuk-bentuk peralihan seluruhnya telah terbantahkan secara ilmiah, BAHWA FOSIL BURUNG BERKEMAMPUAN TERBANG DENGAN BENTUK SEMPURNA YANG SEZAMAN DENGAN ARCHAEOPTERYX, yang digambarkan sebagai contoh peralihan dari darat ke udara, TELAH DITEMUKAN, BAHWA COELACANTH, yang mereka sebut sebagai contoh peralihan dari air ke darat, KINI MASIH HIDUP, dan BAHWA LUCY TELAH TERCATAT DALAM SEJARAH SEBAGAI KERA.
* Ia akan tidak memiliki jawaban atas pertanyaan MENGAPA MEREKA MENYEMBUNYIKAN fosil-fosil Zaman Kambrium, fosil-fosil hidup yang tergali setelahnya, dan akhirnya 100 juta fosil yang ada saat ini.
* Ia akan tidak memiliki tanggapan apa pun mengenai sebuah protein yang memiliki fungsi, batu bata pembentuk makhluk hidup, muncul secara kebetulan dengan angka kemungkinan 1 per 10 pangkat 950, dan dalam istilah matematika ini berarti peluang nol. Ia akan tidak mampu menjelaskan bagaimana kehidupan dapat terbentuk sebagai hasil kebetulan-kebetulan padahal tak satu pun sel tunggal dapat dibuat dalam kondisi laboratorium.
* IA AKAN TIDAK MAMPU MENJELASKAN SIAPAKAH SEBENARNYA YANG MELIHAT GAMBAR DI DALAM OTAK meskipun tidak ada cahaya di luar ataupun di dalam otak itu. TIDAK PULA IA AKAN MAMPU MENJELASKAN SIAPAKAH YANG MENDENGAR suara, pidato dan musik di dalam otak yang kedap suara. DAN IA AKAN TIDAK MEMILIKI JAWABAN ATAS PERTANYAAN SIAPAKAH YANG MERASAKAN KENIKMATAN, MENAFSIRKAN DAN BEREAKSI TERHADAP GAMBAR, MUSIK, PENGINDRAAN RABA DAN WEWANGIAN DI OTAK.

Semua kenyataan ini menjadikan benar-benar jelas mengapa Richard Dawkins enggan ikut serta dalam debat apa pun. Pernyataan-pernyataan Richard Dawkins tentang bahasan-bahasan tersebut telah ambruk dan tidak pernah mampu dijawabnya. Daripada mempermalukan diri sendiri mengenai bahasan tersebut, ia berpikir telah menemukan jalan keluar dengan mengatakan “Saya telah bersumpah untuk tidak berdebat.”

Dalam kenyataan seperti ini, pihak yang memilih jalan akhir melontarkan ungkapan hasutan karena menyebarkan kebohongan, menggunakan cara hasutan lagi dengan menyatakan bahwa pihak lawannya hanya ingin mempertontonkan diri di depan umum. Kebiasaan ini masih dianut hingga kini, dan Dawkins bersikukuh bahwa para pendukung Penciptaan mengajak debat karena alasan pamer. Tapi yang ia lupakan adalah: pemberitahuan luas kepada khalayak umum dan penyampaian yang dikehendaki tersebut TELAH TERJADI MELALUI BUKU ATLAS PENCIPTAAN. Dunia telah dikenalkan dengan 100 JUTA FOSIL. TELAH DITUNJUKKAN BAHWA INI ADALAH BUKTI-BUKTI PENCIPTAAN. Oleh karena itu menggelikan untuk bersikukuh bahwa debat kecil apa pun hanya akan melayani kepentingan publisitas. Debat tersebut penting dalam rangka menunjukkan kepada seluruh dunia, dalam perkataan Dawkins sendiri, bahwa ia keliru. Dunia telah tahu benar bahwa teori evolusi dan pernyataan-pernyataan Dawkins telah runtuh dan sama sekali tercabut.

Kebenaran menyedihkan bagi kaum Darwinis adalah bahwa bukti nyata, dengan kata lain fosil, tidak dapat diingkari. Apa yang tak pernah mereka duga sebelumnya adalah semua fosil membuktikan fakta Penciptaan dan semua fosil ini, yang disembunyikan dengan hati-hati dari pandangan masyarakat, suatu hari ditampakkan kepada dunia dan benar-benar memiliki dampak mengejutkan. Mereka telah sama sekali dibungkam oleh dampak mengguncang buku Atlas Penciptaan. Ungkapan hasutan kini sudah tidak berarti karena bukti nyata telah ditampakkan terang benderang. Itu pulalah alasan keterkejutan Dawkins. Sudah pasti tampak mustahil baginya untuk bersedia berdebat di hadapan seluruh bukti ini, yang telah disaksikan oleh seluruh dunia.





Ke indeks artikel

Muka | Buku | Film | Artikel | Audio | Hubungi kami | Berlangganan | Kirim halaman ini ke teman

© Harun Yahya Internasional 2007.

Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web ini. Hubungi Kami

artikel

Kirim Artikel Anda

Situs Pemilu Indonesia Online sangat mengharapkan partisipasi pengunjung dalam memajukan wacana pemilihan umum di Indonesia. Pengelola dengan senang hati menerima sumbangan artikel. Karena situs ini bertujuan untuk mengembangkan wacana ilmiah dan ilmiah populer, maka pengelola terpaksa hanya menerima tulisan yang memenuhi syarat.

Syarat-syarat Artikel

Pengirim merupakan pemegang hak cipta atas tulisan, atau orang yang memiliki wewenang atas hak cipta tulisan tersebut, atau telah memperoleh izin dari pemegang hak cipta untuk mempublikasikan tulisan tersebut. (Selanjutnya hak cipta tetap menjadi milik pengirim)

Tulisan dikirimkan dalam bentuk dokumen text (*.txt) atau dokumen word (*.doc) atau hypertext (*.html). File grafik diharapkan dalam bentuk JPEG (*.jpg) atau GIF (*.gif).

Dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis atau secara empiris.

അര്‍തികേല്‍ പെമില്

Kirim Artikel Anda

Situs Pemilu Indonesia Online sangat mengharapkan partisipasi pengunjung dalam memajukan wacana pemilihan umum di Indonesia. Pengelola dengan senang hati menerima sumbangan artikel. Karena situs ini bertujuan untuk mengembangkan wacana ilmiah dan ilmiah populer, maka pengelola terpaksa hanya menerima tulisan yang memenuhi syarat.

Syarat-syarat Artikel

Pengirim merupakan pemegang hak cipta atas tulisan, atau orang yang memiliki wewenang atas hak cipta tulisan tersebut, atau telah memperoleh izin dari pemegang hak cipta untuk mempublikasikan tulisan tersebut. (Selanjutnya hak cipta tetap menjadi milik pengirim)

Tulisan dikirimkan dalam bentuk dokumen text (*.txt) atau dokumen word (*.doc) atau hypertext (*.html). File grafik diharapkan dalam bentuk JPEG (*.jpg) atau GIF (*.gif).

Dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis atau secara empiris.